Paid To Popup

Jumat, 22 Februari 2013

TEMBAKAU

Tembakau adalah produk pertanian yang diproses dari daun tanaman dari genus Nicotiana. Tembakau dapat dikonsumsi, digunakan sebagai pestisida, dan dalam bentuk nikotin tartrat dapat digunakan sebagai obat. Jika dikonsumsi, pada umumnya tembakau dibuat menjadi rokok, tembakau kunyah, dan sebagainya. Tembakau telah lama digunakan sebagai entheogen di Amerika. Kedatangan bangsa Eropa ke Amerika Utara memopulerkan perdagangan tembakau terutama sebagai obat penenang.



Kepopuleran ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat bagian selatan. Setelah Perang Saudara Amerika Serikat, perubahan dalam permintaan dan tenaga kerja menyebabkan perkembangan industri rokok. Produk baru ini dengan cepat berkembang menjadi perusahaan-perusahaan tembakau hingga terjadi kontroversi ilmiah pada pertengahan abad ke-20.

Dalam Bahasa Indonesia tembakau merupakan serapan dari bahasa asing. Bahasa Spanyol "tabaco" dianggap sebagai asal kata dalam bahasa Arawakan, khususnya, dalam bahasa Taino di Karibia, disebutkan mengacu pada gulungan daun-daun pada tumbuhan ini (menurut Bartolome de Las Casas, 1552) atau bisa juga dari kata "tabago", sejenis pipa berbentuk y untuk menghirup asap tembakau (menurut Oviedo, daun-daun tembakau dirujuk sebagai Cohiba, tetapi Sp. tabaco (juga It. tobacco) umumnya digunakan untuk mendefinisikan tumbuhan obat-obatan sejak 1410, yang berasal dari Bahasa Arab "tabbaq", yang dikabarkan ada sejak abad ke-9, sebagai nama dari berbagai jenis tumbuhan. Kata tobacco (bahasa Inggris) bisa jadi berasal dari Eropa, dan pada akhirnya diterapkan untuk tumbuhan sejenis yang berasal dari Amerika.

 
Di Indonesia, tembakau yang baik (komersial) hanya dihasilkan di daerah-daerah tertentu. Kualitas tembakau sangat ditentukan oleh lokasi penanaman dan pengolahan pascapanen. Akibatnya, hanya beberapa tempat yang memiliki kesesuaian dengan kualitas tembakau terbaik, tergantung produk sasarannya.
Berikut adalah jenis-jenis tembakau yang dinamakan menurut tempat penghasilnya.
  • Tembakau Deli, penghasil tembakau untuk cerutu
  • Tembakau Temanggung, penghasil tembakau srintil untuk sigaret. Pada umumnya masyarakat di daerah ini yang bekerja sebagai petani terletak di daerah Parakan, Ngadirejo, dan sekitarnya.
  • Tembakau Vorstenlanden (Yogya-Klaten-Solo), penghasil tembakau untuk cerutu dan tembakau sigaret (tembakau Virginia)
  • Tembakau Besuki, penghasil tembakau rajangan untuk sigaret
  • Tembakau Madura, penghasil tembakau untuk sigaret
  • Tembakau Lombok Timur, penghasil tembakau untuk sigaret (tembakau Virginia)
  • Tembakau Kaponan (Ponorogo), penghasil tembakau untuk tingwe (tembakau jenis sompo rejep)
 
Tembakau umumnya dikenal sebagai bahan baku rokok.  Belum banyak yang mengetahui bahwa batang tembakau dapat dimanfaatkan sebagai pestisida dan bahan kompos.  Padahal limbah batang tembakau setelah panen cukup melimpah.  Kelompok Tani Punik Mitra di desa Suralaga, Lombok Timur berinisiatif memanfaatkan limbah tersebut untuk mengatasi hama yang menyerang tanaman sayuran.

Dengan bimbingan BPTP NTB,  kelompok Tani Punik Mitra membuat ekstrak batang tembakau. Caranya cukup mudah, hanya dipotong kecil-kecil kurang lebih 2 cm, dijemur hingga kering  kemudian dihancurkan dengan blender atau mesin pencacah hingga menjadi tepung.  Selanjutnya dibuat larutan. Pestisida nabati berbahan baku limbah batang tembakau yang digunakan selama percobaan menunjukkan hasil yang hampir sama dengan insektisida kimia sintetis untuk menekan hama penting tanaman bawang merah, tomat dan cabe. Kini, setelah panen tembakau petani Suralaga dapat bertanam sayuran tanpa dipusingkan lagi oleh hama tanaman.

Kelompok tani yang terlibat dalam kegiatan ini cukup antusias untuk mengembangkan pestisida dan kompos berbahan baku batang tembakau . Mereka bahkan berencana mengembangkan pestisida dan kompos berbahan baku batang tembakau secara komersial mengingat berlimpahnya limbah tersebut di lokasi mereka.
Penggunaan pestisida nabati sangat dianjurkan karena ramah lingkungan. Bahan baku juga relatif mudah diperoleh. Pembuatannya cukup sederhana dan tidak membutuhkan banyak biaya. Namun demikian perlu diperhatikan keterbatasannya seperti daya tahan pestisida nabati yang singkat karena sangat mudah berubah dan terurai. Untuk itu volume aplikasi harus direncanakan dengan cermat agar efisien.  Di samping itu, konsentrasi larutan yang dihasilkan tidak konsisten karena sangat tergantung pada tingkat kesegaran bahan baku.

Selain tembakau, beberapa tanaman lain berpotensi pula sebagai bahan pestisida nabati, antara lain nimba, serai wangi, bakung, mindi, dan bunga krisan. Nimba dapat digunakan untuk mengendalikan OPT seperti Helopeltis sp, tungau jingga (Erevipalpis phoenicis), ulat jengal (Hyposidra talaca), Fusarium oxysporum, dan lain-lain. Serai wangi dapat mengendalikan Tribolium sp, Sitophilus sp, Callosobruchus sp, Meloidogyne sp, dan Pseudomonas sp.

 Bakung dapat digunakan sebagai pengganti pestisida yang berfungsi sebagai bakterisida dan virisida. Mindi biasa digunakan sebagai bahan baku sabun. Tanaman ini dapat berfungsi sebagai insektisida, fungisida, dan nematisida. Demikian juga bunga krisan dapat digunakan sebagai insektisida, fungsida dan nematisida.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Belajar SEO dan Blog support Online Shop Aksesoris Wanita - Original design by Bamz | Copyright of Jendela Dunia.