
Pegagan adalah tanaman yang banyak manfaatnya, sekaligus juga memiliki berbagai khasiat pengobatan. Tanaman
bernama latin Centella Asiatica ini sesuai
namanya merupakan tanaman asli Asia, khususnya Asia Tenggara. Selain di
Asia Tenggara, pegagan kini juga telah menyebar hingga New Guinea,
Kepulauan Pasifik, Afrika Selatan, Madagaskar, Jepang, China, Timur
Tengah, bahkan Amerika dan Eropa.
Daun pegagan dapat digunakan sebagai campuran berbagai hidangan dan
minuman, misalnya dicampur dengan buah sebagai jus atau sebagai
pelengkap lalapan atau sayuran. Daunnya memiliki aroma yang kuat
sehingga penggunaannya biasanya hanya sedikit saja.
Pegagan dalam tradisi pengobatan India (Ayurveda) dikenal sebagai
Gotu kola
dan telah digunakan selama berabad-abad untuk mengobati penyakit maag
(ulkus peptikum), kusta, radang kulit, memar, diare, demam, asma dan
banyak penyakit lainnya.
Zat aktif pada Pegagan
Zat aktif utama pegagan adalah triterpenoid dalam bentuk asam triterpenik, termasuk asam Asiatik, asiaticoside, asam madecassic, madecassoside, brahmoside, asam brahmic, brahminoside, thankuniside, isothankuniside, centelloside, asam madasiatic, asam centic, asam cenellic, asam betulinic, asam indocentic,
dll. Dalam kadar yang lebih sedikit, pegagan mengandung polialkin, asam
amino, beta-karoten, inositol, vitamin C, B1 dan B2, kalium, kalsium,
kromium, besi, fosfor, selenium, silikon, timah dan seng, asam
betulinic, asam linoleat, asam oleat, asam palmitat, asam stearat,
alkaloid, dan pektin.
Khasiat pegagan
1. Penyakit kulit & kosmetika
Penggunaan pegagan sebagai obat terutama untuk menyembuhkan luka,
meningkatkan pembentukan jaringan ikat baru, dan mendukung kelenturan
kulit. Dalam jaringan kapiler, pegagan merangsang pembentukan kapiler
baru.
Kaemferol quercetin pada pegagan menjaga ketahanan vena
yang terletak tepat di bawah kulit. Selain itu, pegagan berkhasiat
anti-inflamasi dan antibiotik untuk kulit.
Asiaticoside pada
pegagan mengurangi jaringan parut yang berlebihan, mengurangi inflamasi
selama pembentukan jaringan parut, dan mengurangi kontraksi kulit,
terutama setelah luka bakar.
Dengan karakteristik tersebut, pegagan dapat digunakan untuk
penyembuhan luka trauma, luka bakar, ulkus kaki, bisul, abses, kulit
yang rusak oleh efek radioterapi, varises, wasir, fisura anus, puting
retak, ulkus baring, gangren, memar dan keseleo. Pada tingkat yang lebih
rendah, pegagan juga digunakan untuk eksim, psoriasis,
ichtyasis, scleroderma, dermatitis popok, lesi kulit lepra, dan penyakit rematik.
Sebagai kosmetik, pegagan ditambahkan pada krim masker wajah untuk
memperkuat kolagen dan kulit secara keseluruhan. Pegagan juga dapat
meringankan
selulit/ stretch mark
menghilangkan bintik penuaan dan mengurangi keriput, biasanya dengan
menambahkan ekstrak tanaman ini ke krim atau salep perawatan kulit.
2. Gangguan sirkulasi darah
Untuk penggunaan internal, pegagan baik untuk merangsang sirkulasi
vena. Dengan merangsang pembentukan kolagen di sekitar vena, pembuluh
vena terlindungi oleh herbal ini. Kerapuhan kapiler pun juga berkurang
oleh flavonoid yang meningkatkan sirkulasi mikro darah. Dengan
karakteristik ini, pegagan dapat digunakan sebagai
obat untuk varises,
wasir, kaki mati rasa, edema di sekitar pergelangan kaki, kesemutan,
pencegahan ulkus pada pasien yang berbaring di tempat tidur
berkepanjangan, insufisiensi limfatik, limfedema, mikroangiopati
diabetes, dan degenerasi makula atau degenerasi retina.
3. Tonikum otak
Sebagi tonikum untuk sel-sel otak dan saraf, pegagan dapat digunakan
untuk berbagai gangguan otak dengan mempromosikan keseimbangan mental,
efek penenang dan perangsang tidur. Karakteristik ini membuat pegagan
cocok untuk pengobatan pikun, pelupa, penurunan kemampuan
berkonsentrasi, kehilangan daya pikir, kelelahan mental, kecemasan,
stres, insomnia, penyakit saraf, dan epilepsi.
3. Tonikum umum
Pegagan merupakan adaptogen, yaitu zat yang meningkatkan kemampuan
beradaptasi terhadap kondisi yang merugikan. Sebagai tonikum umum untuk
tubuh, pegagan merangsang kelenjar adrenal dan hipofisis untuk
peremajaan dan revitalisasi sel-sel. Pegagan juga memiliki efek
afrodisiak. Dengan karakteristik ini, pegagan dapat digunakan untuk
mengobati kelelahan, kekurangan energi, kelesuan, penurunan stamina,
penurunan gairah seks, impotensi, dan masalah menstruasi.
4. Sifat obat lainnya
Dengan bekerja sebagai diuretik dan detoksifikasi, tanaman dapat
membantu melawan penyakit rematik. Efek antipiretiknya dapat digunakan
untuk menurunkan demam dan efek anti-inflamasinya untuk meringankan
sirosis hepatis dan penyakit kuning.
Penerapan
Penggunaan pegagan dalam dosis rendah-sedang biasanya tanpa efek
samping. Namun setiap orang memiliki respon berbeda terhadap zat
tertentu. Apabila Anda merasakan ada efek samping ketika menggunakan
pegagan, segera hentikan penggunaannya. Efek samping yang umum adalah
gangguan usus ringan dan perasaan mengantuk. Pegagan tidak boleh
digunakan oleh wanita selama kehamilan dan anak di bawah 12 tahun.
Sebaiknya Anda berkonsultasi dengan ahli herbal sebelum menggunakan
pegagan sebagai obat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar