Paid To Popup

Senin, 01 April 2013

(DENSITOMETRI) Pemeriksaan kepadatan Tulang


Bila Anda adalah wanita pasca menopause atau pria lanjut usia dengan faktor risiko seperti terapi glukokortikoid, riwayat patah tulang oleh trauma kecil, riwayat keluarga patah tulang pinggul, indeks massa tubuh rendah (<20 kg / m²),


riwayat merokok atau konsumsi alkohol berat, menopause dini pada wanita atau hipogonadisme pada pria, rheumatoid arthritis, malabsorpsi, penyakit liver atau penyakit ginjal kronis, Anda mungkin perlu melakukan pemeriksaan kepadatan tulang. Bahkan, bila Anda berusia lebih muda namun ingin melakukan langkah-langkah khusus untuk mencegah osteoporosis, Anda mungkin juga memerlukannya.

Pemeriksaan untuk mengukur kepadatan mineral tulang dikenal sebagai densitometri, alatnya disebut densitometer. Kepadatan mineral tulang ditentukan oleh jumlah kalsium dan mineral tulang lainnya (dalam mg) yang terkumpul dalam setiap satuan luas (cm2) bagian tulang. Semakin tinggi kandungan mineralnya, semakin padat massa tulang dan semakin kuat tulang Anda.  Perkembangan teknologi kedokteran yang pesat telah menghasilkan teknik-teknik non-invasif untuk mengukur kepadatan mineral tulang.

Di Indonesia dikenal dua cara untuk mengukur kepadatan mineral tulang yaitu dengan densitometer DEXA (Dual Energy X-ray Absorptiometry) dan densitometer USG.

1. DEXA Scan

Tulang belakang dan pinggul dikelilingi oleh sejumlah jaringan lunak, termasuk lemak, otot, pembuluh darah, dan organ-organ perut. Densitometer DEXA memungkinkan kita untuk mengukur massa tulang yang tersembunyi itu dengan memanfaatkan perbedaan atenuasi sinar-X energi rendah dan energi tinggi oleh mineral tulang dan jaringan lunak.

DEXA Scan atau pemindaian DEXA adalah standar emas untuk diagnosis osteoporosis karena memberikan keakuratan yang sangat tinggi, mencapai 98-99%. Pengujian ini dilakukan dengan mesin DEXA pada tulang yang berisiko patah karena osteoporosis. Bagian ini meliputi tulang belakang lumbal yang merupakan bagian punggung bawah, bagian tulang paha yang bergabung dengan pinggul, tulang pergelangan tangan dan lengan bawah.

Pemindaian memakan waktu beberapa menit, tanpa pembiusan, tanpa suntikan, tidak menimbulkan rasa sakit, dan hanya memaparkan radiasi dalam kadar terbatas (jauh di bawah kadar sinar-X untuk rontgen dada). Namun demikian, menurut rekomendasi International Society of Clinical Densitometry (ISCD), pemindaian dengan DEXA untuk skiring dan diagnosis sebaiknya tidak lebih sering dari dua tahun sekali.

Versi portabel dari mesin ini kadang-kadang digunakan untuk skrining kepadatan tulang di klinik-klinik dan pameran kesehatan, tetapi karena hanya memindai tulang yang lebih kecil, misalnya tumit atau jari, dengan hasil tidak seakurat mesin DEXA standar.
Gambar hasil pemindaian digunakan untuk menghitung kepadatan mineral tulang dalam mg/cm2, yang kemudian dibandingkan dengan kepadatan tulang pada kelompok pembanding:

Nilai T

Nilai T (T-score) merupakan unit angka (standar deviasi) di mana kepadatan massa tulang di atas atau di bawah kepadatan mineral tulang orang dewasa muda yang sehat, tanpa memadang ras atau jenis kelamin. Jika Anda mengalami keropos tulang, nilai T Anda negatif karena Anda memiliki kepadatan mineral tulang yang kurang dari standar. Intepretasi nilai T adalah sebagai berikut:

Nilai TArti
Di atas -1Kepadatan massa tulang normal.
Antara -1 dan -2.5Nilai menunjukkan tanda osteopenia, kondisi di mana kepadatan massa tulang di bawah normal dan dapat berakibat pada osteoporosis.
Di bawah -2.5Kepadatan massa tulang mengindikasikan osteoporosis. 
Setiap penurunan satu poin nilai T menunjukkan kehilangan tulang antara 10 sampai 15 persen yang berarti meningkatkan risiko patah tulang pinggul 3 kali dan patah tulang belakang 2,5 kali.
Dokter mungkin akan menyarankan rontgen sinar-X tradisional untuk memeriksa lebih lanjut bila ada tulang yang patah atau rusak. Sinar-X saja tidak dapat mendiagnosa osteoporosis sampai terjadi patah tulang yang serius (lebih dari 30 persen).

Nilai Z (Z-Score)

Nilai Z adalah angka perbandingan kepadatan tulang Anda dengan kepadatan tulang pada kelompok referensi yang memiliki usia dan jenis kelamin sama dengan Anda. Ras dan berat badan kadang-kadang juga ikut disertakan. Nilai Z dihitung menurut persentil, yaitu persen orang dalam populasi yang memiliki kepadatan tulang lebih rendah. Berikut adalah daftar lengkap nilai Z dan persentilnya. Bila Anda memiliki nilai Z nol maka Anda berada pada persentil 50%. Bila nilai Z Anda adalah -0.84 maka 20% orang lain memiliki kepadatan tulang yang lebih rendah dari Anda. Semakin besar nilai negatif Z, semakin keropos tulang Anda.

2. Densitometer USG


Densitometer dengan ultrasound (USG) adalah metode baru untuk mendiagnosis osteoporosis. Pemindaian dilakukan dengan perangkat yang memancarkan gelombang suara di tumit pasien dan memakan waktu sekitar satu menit. Perangkat yang digunakan lebih kecil dan lebih murah daripada sistem DEXA tradisional. Hasil pemindaian kemudian digunakan untuk menghitung kepadatan mineral tulang, yang dibandingkan dengan kepadatan standar pada orang dewasa muda untuk mendapatkan nilai T. Nilai T di bawah -2,5 mengindikasikan Anda terkena osteoporosis.

Karena mengukur kepadatan tulang di tumit, densitometer USG tidak seakurat DEXA yang mengukur tulang belakang atau pinggul.  Namun, dengan nilai prediksi negatif mencapai 95% alat ini efektif untuk skrining. Bila Anda mendapatkan hasil negatif, maka Anda boleh merasa yakin tidak mengalami osteoporosis. Bila hasilnya positif, pemeriksaan lebih lanjut dengan DEXA scan diperlukan karena nilai prediktif positifnya hanya 27%. Perangkat ini dapat menghemat biaya dengan mencegah pemeriksaan DEXA scan yang tidak perlu untuk Anda yang sebenarnya tidak berisiko osteoporosis. (Biaya DEXA scan bisa mencapai ratusan ribu hingga di atas satu juta rupiah ).

Tes kepadatan tulang dapat mendeteksi bila Anda memiliki kepadatan massa tulang yang rendah tapi tidak bisa menjelaskan penyebabnya. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Anda memerlukan pemeriksaan medis lengkap termasuk riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik dan laboratorium. Informasi ini akan dapat membantu dokter Anda menginterpretasikan hasil tes kepadatan massa tulang.

bila anda merasa belum mengerti silahkan tanyakan kepada dokter ahli di kota anda dan semoga pembahasan di atas memberikan sedikit pengetahuan kepada anda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Belajar SEO dan Blog support Online Shop Aksesoris Wanita - Original design by Bamz | Copyright of Jendela Dunia.